Monday 10 April 2017

Imam Syafi I Belajar Forex

Ringkasan Kitab AL-UMM Imam Syafii (jilid 1-3) Spesifikasi Penulis: Imam Syafii Penerbit: Pustaka Azzam Ukuran sampul: 16x25 Berat: 3,5kg Deskripsi Imam Syafii merupakan orang pertama Yang memiliki Gagasan dan ide Cemerlang mengenai hukum Islam, Yang dituangkan Secara sistematis ke dalam sebuah karya tulis yang diberi judul al-Umm. Upaya pembukuan ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan keislaman saat itu. Perkembangan ilmu pengetahuan ini Muley berlangsung Pada masa Harun al-Rasyid (145 H -193 H), dan puncaknya Pada masa Al Mamun (170H 218 H). Kitab Al-Umm Merupakan fase awal Perkembangan ilmu Hadis menjadi ushul Fikih sebagai suatu disiplin ilmu. Kitab ini menjadi rujukan utama bagi kalangan ahli fikh Syafiiyah dalam menyusun karya-karya mereka hingga saat ini. Buku ini dirangkum Agar memudahkan para pembaca Awam gambaran fikih metodologi Imam Syafii Dalam kitab ini, Imam Syafii memaparkan apa saja Yang dipahaminya Dari para sahabat Nabi Muhammad SAW. baik dalam bidang aqidah, Akhlaq, muamalah, siyasah, dll. Buku ini adalah salah satu buku indisch yang seharusnya dibaca terlebih dahulu sebelum buku-buku kecil seukuran buku saku. Al Umm diringkas hanya Menjadi 3 jilid, sehingga mudah dan Praktis untuk dibaca dalam ringkasan Al Umm. Selamat membaca Mengenai Saya jaharuddin. blogspot lahir di Kubu Patembang / Pesagang, Pasir Pengarayan, Rokan Hulu, Riau, anak Dari DAMUNAR / Munar (asal Payakumbuh, suku Minang), dan Omak SAWIYAH / IYUT (Asli Pesagang, suku Bonoua), Pendidikan SD-SMA di Pasir Pengarayan, S1 di FE Universitas Jambi, Pasca di IPB, UI dan Univ. Trisakti, sekarang tinggal von Hannover, Jerman, dikaruniai 2 orang putra (M Dzakwan Alif und M Zaki Taqyudin), dengan istri tercinta dr. Radiana Dhewayani Antarianto, M. Biomed blogg: jaharuddin. blogspot. email: jaharuddingmail Lihat profil lengkapkuDi kampung miskin di kota Ghazzah (orang Barat menyebutnya Gaza) di Bumi Palestina, pada th. 150 H (bertepatan dengan th. 694 M) lahirlah seorang bayi lelaki Dari Pasangan Suami istri Yang berbahagia, Idris bin Abbas Asy-Syafiie dengan seorang wanita Dari suku Azad. Bayi lelaki keturunan Quraisy ini akhirnya dinamai Nicht verfügbar Muhammad bin Idris Asy-Syafiie. Demikian nama lengkapnya sang bayi itu. Namun kebahagiaan keluarga miskin ini dengan kelahiran bayi tersebut tidaklah berlangsung lama. Karena beberapa saat setelah kelahiran itu, terjadilah peristiwa menyedihkan, yaitu ayah sang bayi meninggal dunia dalam usia Yang masih Muda. Bayi lelaki Yang Rupawan itu Wortspiel akhirnya hidup sebagai anak yatim. Sang ibu sangat menyayangi bayinya, sehingga anak yatim Übersetzung vorschlagen Maka ia ia ia ia ia ia ia ia ia ia ia ia ia ia ia ia ia ia ia........................................... Karena anak Yatim ini, Dari sisi nasab ayahnya, berasal Dari keturunan seorang Shahabat Nabi shallallahu alaihi wa alihi wasallam Yang Bernama Syafi8217 bin As-Sa8217ib. Dan As-Sa8217ib ayahnya Syafi8217, sempat tertawan dalam Perang Badr sebagai seorang musyrik kemudian As-Sa8217ib menebus dirinya dengan uang jaminan untuk mendapatkan Status pembebasan Dari tawanan Muslimin. Dan setelah dia dibebaskan, iapun masuk Der Islam der Tangan Rasulullah isallahu alaihi wa alihi wasallam. Maka nasab bayi Yatim ini Secara Lengkap adalah sebagai berikut: Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi8217 bin As-Sa8217ib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin Al-Mutthalib bin Abdi Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka8217ab bin Lu8217ay Bin Ghalib bin Fidsch bin Malik bin an-nadhr bin Kinanah bin Chuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma8217ad bin Adnan. Dari nasab tersebut, Al-Mutthalib bin Abdi Manaf, Kakek Muhammad bin Idris Asy-Syafiie, adalah Saudara Kandung Hasyim bin Abdi Manaf Kakek Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa alihi wasallam. Kemudian juga saudara kandung Abdul Mutthalib bin Hasyim, kakek Nabi Muhammad isallahu alaihi wa alihi wasallam. Bernama Syifa8217, dinikahi von Ubaid bin Abdi Yazid, sehingga von melahirkan anak bernama von As-Sa8217ib, ayahnya von Syafi8217. Kepada Syafi8217 bin As-Sa8217ib radliyallahu anhuma inilah bayi Yatim tersebut dinisbahkan nasabnya sehingga terkenal dengan Nama Muhammad bin Idris Asy-Syafiie Al-Mutthalibi. Dengan demician nasab yatim ini sangat dekat dengan Nabi Muhammad willallahu alaihi wa alihi wasallam. Bahkan karena Hasyim bin Abdi Manaf, yang kemudian melahirkan Bani Hasyim, adalah Saudara Kandung dengan Mutthalib bin Abdi Manaf, melahirkan Yang Bani Mutthalib, maka Rasulullahs shallallahu alaihi wa alihi wasallam bersabda: 8220Hanyalah kami (yakni Bani Hasyim) dengan Mereka (yakni Bani Mutthalib) Berasal dari satu nasab. Sambil beliau menyilang-nyilangkan jari jemari Kedua tangan beliau.8221 (HR. Abu Nu8217aim Al-Asfahani dalam Hilyah nya juz 9 hal. 65 8211 66). Di lingkungan Bani Al-Mutthalib, dia tumbuh menjadi anak lelaki yang penuh vitalitas. Di usia kanak-kanaknya, dia sibuk dengan latihan memanah sehingga di kalangan teman sebayanya, dia amat jitu memanah. Bahkan dari sepuluh anak panah yang dilemparkannya, sepuluh yang kena sasaran, sehingga dia terkenal seakai anak muda yang ahli memanah. Demikianischen terus kesibukannya dalam panah memanah sehingga ada seorang ahli kedokteran medis waktu itu yang menasehatinya. Dokter itu menyatakan kepadanya: 8220Bila engkau Terus menerus demikian, maka sangat dikuatirkan Akan terkena penyakit luka Pada paru-parumu karena engkau terlalu banyak berdiri di bawah panas Terik mata hari.8221 Maka mulailah anak Yatim ini mengurangi kegiatan Panah memanah dan mengisi Waktu dengan belajar bahasa Arabische dan menekuni Köder-Köder sya8217ir Arab sehingga dalam sekejab, anak muda Dari Quraisy ini Menjadi Tokoh dalam bahasa Arab dan sya8217irnya dalam usia kanak-kanak. Di samping itu dia juga menghafal Al-Qur8217an, sehingga Pada usia Tujuh tahun Telah menghafal di luar kepala Al-Qur8217an keseluruhannya. Demi ia merasakan manisnya ilmu, maka dengan Taufiq Allah dan Hidayah-Nya, dia Muley senang mempelajari fiqih setelah Menjadi Tokoh dalam bahasa Arab dan sya8217irnya. Remaja Yatim ini belajar fiqih Dari para Ulama8217 fiqih Yang ada di Makkah, seperti Muslim bin khalid Az-Zanji Yang Waktu itu berkedudukan sebagai Mufti Makkah. Kemudian beliau juga belajar Dari Dawud bin Abdurrahman Al-Atthar, juga belajar Dari pamannya Yang Bernama Muhammad bin Ali bin Syafi8217, dan juga menimba ilmu Dari Sufyan bin Uyainah. Guru Yang Verschiedenes dalam fiqih ialah Abdurrahman bin Abi Bakr Al-Mulaiki, Sa8217id bin Salim, Fudhail bin Al-Ayyadl dan masih banyak lagi Yang Verschiedenes. Dia pun Semakin menonjol dalam bidang fiqih hanya dalam beberapa tahun saja duduk di berbagai Halaqah ilmu para Ulama8217 fiqih sebagaimana tersebut di atas. Il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il.. Il........ Di majelis beliau ini, si anak, yatim, tersebut, menghapal, dan, memahami, dengan, cemerlang, kitab, karya, Imam, Malik, yaitu Al-Muwattha8217. Kecerdasannya Membran Imam Malik amat mengaguminya. Sementara itu As-Syafiie sendiri sangat terkesan als sangat mengagumi Imam Malik von Al-Madinah als Imam Sufyan bin Uyainah von Makkah. Beliau menyatakan kekagumannya setelah Menjadi Imam dengan pernyataannya Yang terkenal berbunyi: 8220Seandainya tidak ada Malik bin Anas dan Sufyan bin Uyainah, niscaya Akan hilanglah ilmu Dari Hijaz.8221 Juga beliau menyatakan Lebih Lanjut kekagumannya kepada Imam Malik: 8220Bila datang Imam Malik di Suatu Majelis, maka Malik Menjadi Sterne di Majelis itu.8221 Beliau juga sangat terkesan dengan kitab Al-Muwattha8217 Imam Malik sehingga beliau menyatakan: 8220Tidak ada kitab yang Lebih bermanfaat setelah Al-Qur8217an, Lebih Dari kitab Al-Muwattha8217 0,8221 Beliau juga menyatakan: 8220Aku tidak membaca Al - Muwattha8217 Malik, kecuali mesti Bertambah pemahamanku.8221 Dari berbagai pernyataan beliau di atas dapatlah diketahui bahwa Guru yang paling beliau kagumi adalah Imam Malik bin Anas, kemudian Imam Sufyan bin Uyainah. Di samping itu, Pemuda ini juga duduk menghafal dan memahami ilmu Dari para Ulama8217 Yang ada di Al-Madinah, seperti Ibrahim bin Sa8217ad, Isma8217il bin Ja8217far, Atthaf bin Khalid, Abdul Aziz Ad-Darawardi. Il il... Il il il il il il il il il il il il Ibrahim bin Abi Yahya. Tetapi sayang, guru beliau Yang disebutkan terakhir ini adalah pendusta dalam meriwayatkan Hadits, memiliki pandangan Yang sama dengan madzhab Qadariyah Yang menolak untuk beriman kepada taqdir dan berbagai kelemahan fatal Verschiedenes. Sehingga Ketika Pemuda Quraisy ini Telah terkenal dengan gelar sebagai Imam Syafiie, khususnya di akhir Hayat beliau, beliau tidak mau lagi menyebut Nama Ibrahim bin Abi Yahya ini dalam berbagai periwayatan ilmu. Ketika Muhammad bin Idris As-Syafi8217i Al-Mutthalibi Al-Qurasyi Telah berusia dua Puluh tahun, dia sudah memiliki kedudukan Yang tinggi di kalangan Ulama8217 di jamannya dalam berfatwa dan berbagai ilmu Yang berkisar Pada Al-Qur8217an dan As-Sunna. Tetapi beliau tidak mau berpuas diri dengan ilmu yang dicapainya. Maka beliaupun berangkat menuju negeri Yaman demi menyerap ilmu dari für Ulama8217nya. Disebutkanlah sederet Ulama8217 Yaman Yang didatangi oleh beliau ini seperti: Mutharrif bin Mazin, Hisyam bin Yusuf Al-Qadli dan banyak lagi Yang Verschiedenes. Dari Yaman, beliau melanjutkan Tour ilmiahnya ke kota Bagdad di Irak dan di kota ini beliau banyak mengambil ilmu Dari Muhammad bin Al-Hasan, seorang ahli fiqih di negeri Irak. Juga beliau mengambil ilmu dari Isma8217il bin Ulaiyyah und Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi als masih banyak lagi yang lainnya. Sejak di kota Baghdad, Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafiie mulai dikerumuni für muridnya dan mulai menulis berbagai keterangan agama. Juga beliau Muley membantah beberapa keterangan para Imam ahli fiqih, dalam rangka mengikuti Sunna Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa alihi wasallam. Kitab fiqih dan Ushul Fiqih Wortspiel mulai ditulisnya. Popularitas beliau di dunia Islam yang semakin luas menyebabkan banyak orang semakin kagum dengan ilmunya sehingga orang pun berbondong-verbindung mendatangi majelis ilmu beliau untuk menimba ilmu. Tersebutlah Tokoh-Tokoh ilmu Agama ini Yang mendatangi Majelis beliau untuk menimba ilmu padanya seperti Abu Bakr Abdullah bin Az-Zubair Al-Humaidi (beliau ini adalah salah seorang Guru Al-Imam Al-Bukhari), Abu Ubaid Al-Qasim bin Sallam, Ahmad bin Hanbal (yang kemudian terkenal dengan nama Imam Hanbali), Sulaiman bin Dawud Al-Hasyimi, Abu Ya8217qub Yusuf Al-Buaithi, Abu Tsaur Ibrahim bin Khalid Al-Kalbi, Harmalah bin Yahya, Musa bin Abil Jarud Al-Makki, Abdul Aziz bin Yahya Al-Kinani Al-Makki (pengarang kitab Al-Haidah), Husain bin Ali Al-Karabisi (beliau ini sempat di tahdzir oleh Imam Ahmad karena berpendapat bahwa lafadh orang yang membaca Al-Qur8217an adalah makhluq), Ibrahim bin Al-Mundzir Al - Hizami, Al-Hasan bin Muhammad Az-Za8217farani, Ahmad bin Muhammad Al-Azraqi, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh ilmu yang lainnya. Dari murid-murid beliau von Bagdad, yang paling terkenal sangat mengagumi beliau adamah Imam Ahmad bin Hanbal atau terkenal dengan gelar Imam Hanbali. Sie können auch jetzt schon Beiträge lesen. Suchen Sie sich einfach das Gesuchte imam al-Imam al-mizzi aus. Beliau menzeritakan: 8220Aku pernah bertanya Verfügbare Kollektionen von ayahku: Maka ayahku menjawab. 8221 Diriwayatkan pula bahwa Sulaiman bin Al-Asy8217ats menyatakan: 8220Aku Melihat bahwa Ahmad bin Hanbal tidaklah Condong kepada seorangpun seperti condongnya kepada As-Syafiie.8221 Al-Maimuni meriwayatkan bahwa Imam Hanbali menyatakan: 8220Aku tidak pernah meninggalkan doa kepada Allah di sepertiga terakhir malam untuk Enam orang. Salah satunya ialah untuk As-Syafiie.8221 Diriwayatkan pula oleh Imam Shalih bin Ahmad bin Hanbal (putra Imam Hanbali): 8220Pernah ayahku berjalan di samping keledai Yang ditumpangi Imam Syafiie untuk bertanya-tanya ilmu kepadanya. Maka melihat demikian, Yahya bin Ma8217ien sahabat ayahku mengirim orang untuk menegur beliau. Yahya menyatakan kepadanya. Maka ayah Wortspiel menyatakan kepada Yahya. 8221 Di Sämung Imam Hanbali Yang Sangat mengaguminya, Juga Diriwayatkan Allah Al-Khatib Al-Baghdadi Dalam Tarikh Nya Dengan Sanadnya Dari Abu Tsaur. Dia menceritakan: 8220Abdurrahman bin Mahdi pernah menulis surat kepada Wie-Syafiie, dan waktu itu Wie-Syafiie masih muda belia. Dalam surat itu Abdurrahman meminta kepadanya untuk menuliskan untuknya sebuah kitab Yang terdapat padanya Makna-Makna Al Qur8217an, dan juga mengumpulkan berbagai macam tingkatan Hadits, keterangan tentang kedudukan ijma8217 (kesepakatan Ulama8217) sebagai Hujjah / Dalil, keterangan hukum Yang nasikh (yakni hukum Yang menghapus Hukum lainnya) dan hukum yang mansukh (yakni hukum yang telah dihapus oleh hukum yang lainnya), baik yang ada di dalam Al-Qur8217an maupun As-Sunnah. Maka Wie-Syafiie muda menuliskan untuknya kitab Ar-Risalah als kemudian dikirimkan kepada Abdurrahman bin Mahdi. Begitu membaca kitab Ar-Risalah ini, Abdurrahman Menjadi sangat kagum dan sangat senang kepada As-Syafiie sehingga beliau menyatakan: 8220Setiap aku Shalat, aku selalu mendoakan As-Syafiie.8221 Kitab Ar-Risalah karya Imam Syafiie akhirnya Menjadi kitab rujukan utama bagi para Ulama8217 Dalam ilmu Ushul Fiqih sampai hari ini. Pujian para Ulama8217 dan kekaguman Mereka bukan saja datang Dari orang-orang yang seangkatan dengan beliau dalam ilmu, Akan tetapi datang pula Pujian itu Dari para Ulama8217 Yang Menjadi Guru beliau. Antara lain ialah Sufyan Behälter Uyainah, salah seorang guru beliau yang sangat dikaguminya. Sebaliknya Sufyan pun sangat mengagumi Imam As-Syafiie, sampai diceritakan oleh Suwaid bin Saied sebagai berikut: 8220Aku pernah duduk di Majelis ilmunya Sufyan bin Uyainah. As-Syafiie datang ke majelis itu, masuk sembari mengucapkan salam dan langsung duduk untuk mendengarkan Sufyan yang sedang menyampaikan ilmu. Waktu itu Sufyan sedang Membran Sebuah hatte Yang sangat menyentuh hati. Betapa lembutnya hati beliau hat ein neues Objekt erhalten: saat mendengar hadits itu hat ein neues Objekt erhalten: menyebabkan As-Syafiie hat ein neues Objekt erhalten: mendadak pingsan. Orang-orang di majelis esu menyangka bahwa Wie-Syafiie meninggal dunia sehingga peristiwa ini dilaporkan kepada Sufyan. Maka Sufyan Wortspiel menyatakan. 8221 Demikian Pujian para Ulama8217 Yang sebagiannya kami nukilkan dalam tulisan ini untuk menggambarkan kepada para pembaca sekalian betapa beliau sangat tinggi kedudukannya di kalangan para Ulama Yang sejaman dengannya. Apalagi tentunya para ulama8217 yang sesudahnya. Imam Wie-Syafiie tinggal von Bagdad hanya dua tahun. Setelah itu beliau pindah ke Wir über uns 204 H dan usia beliau ketika wafat 54 th. Il.............. Il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il il. Di samping itu beliau juga menulis Kühlung Musnad As-Syafiie. Berupa kumpulan hatits Nabi hatallahu alaihi wa alihi wasallam yang diriwayatkan oleh beliau dan kitab Al-Um berupa kumpulan keterangan beliau dalam masalah fiqih. Sebagaimana Al-Um. Kumpulan riwayat keterangan Imam Als Syafiie dalam fiqih juga disusun von Al-Imam Al-Baihaqi von diberi nama Ma8217rifatul Aatsar war Sunan. Al-Imam Abu Nu8217aim Al-Asfahani membawakan beberapa riwayat nasehat dan pernyataan Imam As-Syafiie dalam berbagai masalah Yang menunjukkan pendirian Imam As-Syafiie dalam memahami Agama ini. Beberapa riwayat Abu Nu8217aim tersebut kami nukilkan sebagai berikut: Imam As-Syafiie menyatakan. 8220Bila aku Melihat Ahli Hadits, seakan aku Melihat seorang Dari Shahabat Nabi shallallahu alaihi wa alihi wasallam 0,8221 (HR Abu Nu8217aim Al-Asfahani dalam Al-Hilyah nya juz 9 Hal. 109) Ini menunjukkan betapa tinggi penghargaan beliau kepada für Ahli Hadits. Imam As-Syafiie menyatakan:.. 8220Sungguh seandainya seseorang itu ditimpa dengan berbagai Amalan Yang dilarang oleh Allah selain Dosa syirik, Lebih baik baginya daripada dia mempelajari ilmu kalam.8221 (HR Abu Nu8217aim Al-Asfahani dalam Al-Hilyah nya juz 9 hal 111 ) beliau menyatakan juga: 8220Seandainya Manusia itu mengerti bahaya yang ada dalam Ilmu Kalam dan hawa nafsu, niscaya dia Akan lari daripadanya seperti dia lari Dari macan.8221 Ini menunjukkan betapa anti patinya beliau terhadap Ilmu Kalam, Suatu ilmu yang membahas perkara Tauhid dengan metode pembahasan Ilmu filsafat. Diriwayatkan oleh Ar-Rabi8217 bin Sulaiman bahwa dia menyatakan: Aku mendengar As-Syafiie berkata. 8220Barangsiapa mengatakan bahwa Al-Qur8217an itu makhluk, maka sungguh dia Telah kafir.8221 ((HR Abu Nu8217aim Al-Asfahani dalam Al-Hilyah nya juz 9 hal. 113) Diriwayatkan pula oleh Abu Nu8217aim Al-Asfahani bahwa Al-Imam As-Syafiie Telah mengkafirkan seorang Tokoh ahli Ilmu Kalam yang terkenal dengan nama Hafs Al-Fardi, karena dia menyatakan di hadapan beliau bahwa Al-Qur8217an itu adalah makhluk. Demikian Tegas Imam As-Syafiie dalam menilai Mereka yang mengatakan bahwa Al-Qur8217an itu makhluk. Dan memang para Ulama8217 Ahlis Sunna wal Jama8217ah Telah sepakat untuk mengkafirkan Siapa yang meyakini bahwa Al-Qur8217an itu makhluk. Al-Imam Adz-Dzahabi meriwayatkan pula dengan sanadnya Dari Al-Buwaithie yang menyatakan: 8220Aku bertanya kepada As-Syafiie. Maka beliau pun menjawabnya Akupun bertanya lagi kepada beliau. Maka beliau pun menjawab 8221 Demikian Imam As-Syafii mengajarkan sikap terhadap Ahlil Bid8217ah seperti yang disebutkan contohnya dalam pernyataan beliau, yaitu orang - orang yang mengikuti aliran Rafidlah yang von Indonesien sering dinamakan Syi8217ah. Aliran Syiah terkenal dengan sikap kebencian mereka kepada gegen Shahabat Nabi isallahu alaihi wa alihi wasallam. Khususnya Abu Bakar dan Umar. Di samping Rafidlah, masih ada Aliran bid8217ah Verschiedenes seperti Qadariyah yaitu Aliran pemahaman Yang menolak beriman kepada Rukun Iman Yang keenam (yaitu keimanan kepada adanya taqdir Allah Taala). Juga aliran Murji8217ah yang menyatakan bahwa iman itu hanya keyakinan yang ada di hati dan amalan es ist tidak termasuk dari iman. Murji8217ah juga menyatakan bahwa iman itu tidak bertambah dengan perbatan ketaatan kepada Allah dan tidak pula berkurang dengan kemaksiatan kepada Allah. Semua ini adalah pemikiran SESAT, yang Menjadi Alasan bagi Imam As-Syafiie untuk melarang orang Shalat di Belakang Imams Yang berpandangan dengan salah satu Dari pemikiran-pemikiran SESAT ini. Imam As-Syafiie juga amat keras menganjurkan Ummat Islam untuk Jangan ber taqlid (yakni mengikut dengan membabi Buta) kepada seseorang pun sehingga meninggalkan Al-Qur8217an dan As-Sunnah Ketika pendapat orang yang diikutinya itu menyelisihi pendapat keduanya. Hal ini dinyatakan oleh beliau dalam beberapa pesan sebagai berikut: Al-Hafidh Abu Nuaim Al-Asfahani meriwayatkan dalam Hilyah nya dengan sanad Yang shahih riwayat Abdullah bin Ahmad bin Hanbal, Katanya: 8220Ayahku Telah menceritakan kepadaku bahwa Muhammad bin Idris Asy-Syafiie berkata. 8221 Demikianlah gegen Ulama8217 bersikap tawadlu8217 sebagai kepribadischen utama mereka. Sehemen tidak menjadi masalah bagi mereka bila guru mengambil manfaat dari muridnya dan muridnya yang diambil manfaat oleh gurunya tidak pula kemudian menjadi congkak dengannya. Tetap saja sang murid mengakui als mengambil manfaat dari gurunya, meskipun sang guru mengakui di depan umum tentang ketinggian ilmu si murid. Guru-Guru Utama Imam Asy Syafiie, Imam Malik und Imam Sufyan bin Uyainah, dengan terang-terangan mengakui keutamaan ilmu As-Syafiie. Bahkan Imam Sufyan bin y y y........................................... Padahal Imam Asy-Syafiie duduk di Majelis itu sebagai salah satu murid beliau, dan bersama para hadirin Yang Verschiedenes, Mereka selalu mengerumuni Imam Sufyan untuk menimba ilmu daripadanya. Tetapi meskipun demikian, Imam Benutzername Angemeldet bleiben? Beliau tetap mendatangi majelis gurunya von memuliakannya. Di samping itu, hal Yang amat Penting pula Dari pernyataan Imam Asy-Syafiie kepada Imam Ahmad bin Hanbal tersebut di atas, menunjukkan kepada kita betapa kuatnya semangat beliau dalam merujuk kepada Hadits shahih untuk Menjadi pegangan dalam bermadzhab, Dari manapun Hadits shahih itu berasal. Imam Asy-Syafiie menyatakan pula: 8220Semua Hadits Yang Dari Nabi shallallahu alaihi wa alihi wasallam maka itu adalah sebagai omonganku. Walaupun kalian tidak mendengarnya dariku.8221 Demikian beliau memberikan patokan kepada para murid beliau, bahwa Hadits shahih itu adalah Dalil Yang SAH bagi segala pendapat dalam Agama ini. Maka pendapat dari siapapun bila menyelisihi hatte yang shahih, tentu tidak akan bisa menggugurkan hadits shahih itu. Bahkan sebaliknya, pendapat yang demikianlah yang harus digugurkan dengan adanya hatits shahih yang menyelisihinya. Masih banyak mutiara hikmah yang ingin kami tuangkan dalam tulisan ini dari peri hidup Imam Asy-Syafiie. Namun dalam kesempatan ini, rasanya tidak cukup halaman Yang tersedia untuk memuat segala kemilau mutiara hikmah peri hidup beliau itu. Bahkan Telah ditulis oleh para Imam-Imam Ahl Sunna wal Jamaah kitab-kitab Tebal Yang Berisi untaian mutiara hikmah peri hidup Imam besar ini. Seabi Al-Imam Al-Baihaqi menulis Kitab Manaqibus Syafiie. Juga Ar-Razi Menulis Kitab Dengan Judul Yang Sama. Kemudian Ibnu Abi Hatim menulis Kitab berjudul Aadaabus Syaafi8217ie. Dan masih banyak lagi yang lainnya. Itu semua menunjukkan kepada kita, bet bet. A a a Im Im Im Im Im Im Im Imam.. In in in Im Im Im Im Imam Ahlus Sunnah wal Jama8217ah. Semoga Allah Taala menggabungkan kita von barisan mereka di hari kiamat nanti. Amin ya Mujibas sa8217ilin. 1. Tarikh Bagdad. Al-Khatib Al-Baghdadi, jilid 2 hal. 58 8211 59, Darul Fikr 8211 Beirut Libanon, tanpa tahun. 2. Hilyatul Awliya8217 Wathabaqatul Asfiya8217. Abu Nu8217aim Al-Ashfahani, jilid 9 Hal 65 8211 66. Juga hal. 67, Darul Fikr, Beirut 8211 Libanon, et. 1416 H / 1996 M. Lihat pula Tahdzibul Kamal jilid 24 Hal. 358 8211 360. Al-Hafidh Al-Mutqin Jamaluddin Abul Hadschadsch Yusuf Al-Mizzi, diterbitkan oleh Mu8217assatur Risalah, cet. Pertama th. 1413 H / 1992 M. 3. Tarikh Bagdad. Al-Khatib Al-Baghdadi, jilid 2 hal. 60. 5. Hilyatul Awliya8217. Al-Hafidh Abu Nu8217aim Ahmad bin Abdullah Al-Asfahani, jilid 9 hal 70, Darul Fikr Beirut Libanon, cet. Th. 1416 H / 1996 M. 6. Siar A8217lamin Nubala8217. Al-Imam Syamsuddin Muhammad bin Ahmad bin Utsman Adz-Dzahabi, jilid 10 hal. 6 8211 7, Mu8217assassatur Risalah, cetakan ke 11 th. 1417 H / 1996 M. 7. Tahdzibul Kamal fi Asma8217ir Rijal. Al-Hafidh Al-Mutqin Jamaluddin Abil Hajjaj Yusuf Al-Mizzi, jilid 24 hal. 271. 8. Siar A8217lamin Nubala8217. Adz-Dzahabi, jilid 10 hal. 18. Juga Abu Nu8217aim Al-Asfahani meriwayatkannya dalam Hilyatul Auliya8217 juz 9 hal. 95. 9. Hilyatul Auliya8217. Abu Nu8217aim Al-Asfahani, jilid 9 hal 109 8211 113. 10. Siar A8217lamin Nubala8217. Adz-Dzahabi, jilid 10 hal. 31. 11. Hilyatul Auliya8217. Al-Hafidh Abu Nu8217aim Al-Asfahani, jilid 9 hal. 170. 12. Demikian diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Manaqib nya dan Ibnu Asakir dalam Tarikh nya dan dinukil oleh Adz-Dzahabi dalam Siar A8217lamin Nubala8217 jilid 10 hal. 17. 13. Diriwayatkan dalam Aadaabus Syafiie von Al-Bidayah. Adz-Dzahabi menukilkan riwayat ini dalam Siar A8217lamin Nubala8217 jilid 10 hal. 35. di Kopie Dari artikelassunah. blogspot Artikel TerkaitBlog ini merupakan bahan khutbah terkenal Dari khatib islam Yang terkemuka di dunia oleh Mufti Islam atau Asy Syaikhul Islam Muhammad Rizal Ismail Yang dikutip oleh para dai dan juga insan Islam muslim terpelajar di berbagai Kawasan di dunia banyak. (Mohon maaf Blog ini sekiranya Akan berhenti Update karena penulis Blog ini Telah meninggal dunia, mohon dimaafkan segala Dosa dosanya) Blog Top Sites Daftar Blog Theman Select Languange: Senin, 11 Oktober 2010 M. Rizal Ismail (bahan khutbah) Nama beliau ialah Muhammad bin Idris bin al-8216Abbas bin 8216Uthman bin Shafi8217 bin al-Saib bin 8216Ubaid bin Yazid bin Hashim bin 8216Abd al-Muttalib bin 8217Abd Manaf bin Ma8217n bin Kilab bin Murrah bin Lu8217i bin Ghalib bin Fahr bin Malik bin al-Nadr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrakah bin Ilias bin Al-Nadr bin Nizar bin Ma8217d bin 8216Adnan bin Ud bin Udad. Keturunan beliau bertemu dengan titisan keturunan Rasulullah s. a.w pada 8216Abd Manaf. Ibunya berasal dari Kabilah Al-Azd, satu kabilah Yaman yang masyhur. Penghijrahan ke Palestina Sebelum beliau dilahirkan, keluarganya Telah berpindah ke Palestina kerana beberapa keperluan dan bapanya terlibat di dalam Angkatan Tentera Yang ditugaskan untuk mengawal perbatasan Islam di sana. Kelahiran dan Kehidupannya Menurut pendapat Yang masyhur, beliau dilahirkan di Ghazzah 8211 Palestina Pada tahun 150 Hidschra. Tidak lama sesudah beliau dilahirkan bapanya meninggal düne. Tinggallah beliau bersama-sama ibunyas sebagai seorang anak yatim. Kehidupan masa kecilnya Dilalui dengan serba kekurangan dan kesulitan. PENGEMBARAAN IMAM AL-SHAFI8217I Hidup Imam As-Shafi8217i (150H 8211 204H) merupakan satu siri pengembaraan Yang tersusun di dalam bentuk Yang sungguh Menarik dan amat berkesan terhadap pembentukan kritéria ilmiah dan popularitasnya. Al-Shafi8217i di Makkah (152H 8211 164H) Pengembaraan beliau bermula Sejak beliau berumur dua tahun lagi (152H), Ketika itu beliau Dibawa oleh ibunya berpindah Dari Tempat kelahirannya iaitu Dari Ghazzah, Palestina ke Kota Makkah untuk hidup bersama Kaum keluarganya di sana. Di kota Makkah kehidupan beliau tidak tetap kerana beliau dihantar ke perkampungan Bani Huzail, menurut Tradisi bangsa Arab Ketika itu bahawa penghantaran anak-anak Muda Mereka ke perkampungan tersebut dapat mewarisi kemahiran bahasa Ibunda Mereka Dari sumber asalnya Yang belum lagi terpengaruh dengan Integrasi bahasa-bahasa Asing Seperti bahasa Beschreibung: Parsi dan sebagainya. Satu Perkara Lagi Adalah Supaya Pemuda Mereka Dapat Dibekalkan Dengan Al-Furusiyyah (Lateinischer Perang Berkuda). Kehidupan beliau di peringkat ini mengambil masa dua belas tahun (152 8211 164H). Sebagai hasil Dari usahanya, beliau Telah mahir dalam ilmu bahasa dan Sejarah di samping ilmu-ilmu Yang berhubung dengan Al-Quran dan Al-Hadith. Selepas Pulang Dari perkampungan itu beliau meneruskan Usaha pembelajarannya dengan beberapa Mahaguru di Kota Makkah sehingga beliau Menjadi terkenal. Dengan kecerdikan dan kemampuan ilmiahnya beliau Telah dapat Menarik perhatian seorang mahagurunya iaitu Muslim bin Khalid Al-Zinji Yang mengizinkannya untuk berfatwa sedangkan umur beliau masih lagi di peringkat remaja iaitu lima belas tahun. Al-Shafi8217i di Madinah (164H 8211 179H) Sesudah itu beliau berpindah ke Nicht verfügbar Madinah dan menemui Imam Malik. Beliau berdamping dengan Imam Malik von samping mempelajari von ilmunya il ya ya ya il il il il il il il il il il il il il il il il il il.................. Semasa beliau bersama Imam Malik hubungan beliau dengan Ulama-Ulama Yang menetap di kota itu dan juga Yang datang Dari luar berjalan dengan baik berfaedah dan gelegen. Dari sini dapatlah difahami bahawa beliau semasa di Madinah Telah dapat mewarisi ilmu bukan saja Dari Imam Malik tetapi juga Dari Ulama-Ulama Yang gelegen terkenal di kota itu. Al-Shafi8217i di Yaman (179H 8211 184H) Ketika Imam Malik wafat Pada tahun 179H, kota Madinah diziarahi oleh Gabenor Yaman. Beliau telah dicadangkan oleh sebahagianischen Orang-orang Qurasyh Al-Madinah supaya mencari pekerjaan bagi Al-Shafi8217i. Lalu beliau melantiknya von menjalankan satu pekerjaan von wilayah Najran. Sejak itu Al-Shafi8217i aus dem Jenseits von Yaman sehingga berlaku pertukaran Gabenor wilayah itu pada tahun 184H. Pada tahun itu satu fitnah ditimbulkan terhadap diri Al-Shafi8217i sehingga beliau dihadapkan ke hadapan Harun Al-Rashid di Bagdad atas tuduhan Gabenor Baru itu Yang sering menerima kecaman Al-Shafi8217i kerana dan kezalimannya kekejaman. Tetapi ternyata bahawa beliau tidak bersalah als kemudiannya beliau dibebaskan. Al-Shafi8217i di Bagdad (184H 8211 186H) Peristiwa itu walaupun Secara kebetulan, tetapi membawa arti Yang amat besar kepada Al-Shafi8217i kerana pertamanya ua berpeluang menziarahi kota Bagdad Yang terkenal sebagai pusat ilmu pengetahuan dan para ilmuan Pada Ketika itu. Keduanya ua berpeluang bertemu dengan Muhammad bin Al-Hassan Al-Shaibani, seorang Tokoh Mazhab Hanafi dan sahabat Karib Imam Abu Hanifa dan gelegen-gelegen Tokoh di dalam Mazhab Ahl al-Ra8217y. Dengan peristiwa itu terbukalah satu Ära Baru Dalam siri pengembaraan Al-Imam ke kota Bagdad Yang dikatakan berlaku sebanyak tiga kali sebelum beliau berpindah ke Mesir. Dalam pengembaraan pertama ini Al-Shafi8217i tinggal von Kota Baghdad sehingga tahun 186H. Selama masa ini (184 8211 186H) beliau sempat membaca kitab-kitab Mazhab Ahl al-Ra8217y dan mempelajarinya, terutamanya Hasil tulisan Muhammad bin Al-Hassan Al-Shaibani, di samping membincanginya di dalam beberapa perdebatan ilmiah di hadapan Harun Al-Raschid sendiri. Al-Shafi8217i di Makkah (186H 8211 195h) Pada tahun 186H, Al-Shafi8217i Pulang ke Makkah membawa bersamanya hasil usahanya di Yaman dan Irak dan beliau Terus melibatkan dirinya di bidang pengajaran. Dari sini muncullah satu Sterne Baru Yang berkerdipan di ruang langit Makkah membawa satu nafas Baru di bidang fiqah, satu nafas Yang bukan Hijazi, dan bukan pula irakischen dan Yamani, tetapi ia adalah Gabungan Dari ke semua Aliran itu. Sejak itu menurut pendapat Setengah Ulama, lahirlah satu Mazhab Fiqhi Yang Baru Yang kemudiannya dikenali dengan Mazhab Al-Shafi8217i. Selama sembilan tahun (186 8211 195h) Al-Shafi8217i menghabiskan masanya di kota suci Makkah bersama-Sama para ilmuan Verschiedenes, membahas, mengajar, mengkaji di samping berusaha untuk melahirkan satu Intisari Dari beberapa Aliran dan juga persoalan Yang sering bertentangan Yang beliau temui Selama masa Itu Al-Shafi8217i di Bagdad (195h 8211 197H) Dalam tahun 195h, untuk kali keduanya Al-Shafi8217i berangkat ke kota Bagdad. Keberangkatannya kali ini tidak lagi sebagai seorang Yang tertuduh, tetapi sebagai seorang Alim Makkah Yang sudah mempunyai personalitas dan Aliran fiqah Yang tersendiri. Katatan perpindahan kali ini menunjukkan bahawa beliau telah menetap von negara itu selama dua tahun (195 8211 197H). Di dalam masa yang singen ini beliau berjaya menyebarkan 8220Method Usuli8221 yang berbeza dari Apa Yang Dikenali Pada Ketika itu. Penyebaran ini sudah tentu menimbulkan satu respon dan reaksi Yang luarbiasa di kalangan para ilmuan Yang adalah terpengaruh dengan Methode Mazhab Hanafi Yang disebarkan oleh Tokoh utama Mazhab itu, iaitu Muhammad bin Al-Hasan Al-Shaibani kebanyakannya. Kata Al-Karabisi. 8220Kami sebelum ini tidak kenale apakah (istilah) Al-Kitab, Al-Sunnah und Al-Ijma8217, sehinggalah datangnya Al-Shafi8217i, Beliaulah Yang Menerangkan Maksud Al-Kitab, Al-Sunnah und Al-Ijma82178221. Kata Abu Thaur. 8220Kata Al-Shafi8217i. Sesungguhnya Allah Ta8217ala telah menyebut (di dalam kitab-Nya) mengenai sesuatu maksud yang umum tetapi Ia menghendaki maksudnya yang khas, dan Ia juga telah menyebut sesuatu maksud yang khas tetapi Ia menghendaki maksudnya yang umum, dan kami (pada ketika itu) belum lagi mengetahui perkara-perkara itu, lalu kami tanyakan beliau 82308221 Pada masa itu juga dikatakan beliau telah menulis kitab usulnya yang pertama atas permintaan 8216Abdul Rahman bin Mahdi, dan juga beberapa penulisan lain dalam bidang fiqah dan lain-lain. Al-Shafi8217i di Makkah dan Mesir ( 197H 8211 204H ) Sesudah dua tahun berada di Baghdad (197H) beliau kembali ke Makkah. Pada tahun 198H, beliau keluar semula ke Baghdad dan tinggal di sana hanya beberapa bulan sahaja. Pada awal tahun 199H, beliau berangkat ke Mesir dan sampai ke negara itu dalam tahun itu juga. Di negara baru ini beliau menetap sehingga ke akhir hayatnya pada tahun 204H. Imam As-Shafi8217i wafat pada tahun 204H. Asas Fiqih dan Ushul Fiqih kemudian disebar dan diusaha-kembangkan oleh para sahabatnya yang berada di Al-Hijaz, Iraq dan Mesir. FATWA-FATWA IMAM AL-SHAFI8217I Perpindahan beliau ke Mesir mengakibatkan satu perubahan besar dalam Mazhabnya. Kesan perubahan ini melibatkan banyak fatwanya semasa beliau di Baghdad turut sama berubah. Banyak kandungan kitab-kitab fiqahnya yang beliau hasilkan di Baghdad disemak semula dan diubah. Dengan ini terdapat dua fatwa bagi As-Shafi8217i, fatwa lama dan fatwa barunya. Fatwa lamanya ialah segala fatwa yang diucapkan atau ditulisnya semasa beliau berada di Iraq, fatwa barunya ialah fatwa yang diucapkan atau ditulisnya semasa beliau berada di Mesir. Kadang-kadang dipanggil fatwa lamanya dengan Mazhabnya yang lama atau Qaul Qadim dan fatwa barunya dinamakan dengan Mazhab barunya atau Qaul Jadid. Di sini harus kita fahami bahawa tidak kesemua fatwa barunya menyalahi fatwa lamanya dan tidak pula kesemua fatwa lamanya dibatalkannya, malahan ada di antara fatwa barunya yang menyalahi fatwa lamanya dan ada juga yang bersamaan dengan yang lama. Kata Imam Al-Nawawi. 8220Sebenarnya sebab dikatakan kesemua fatwa lamanya itu ditarik kembali dan tidak diamalkannya hanyalah berdasarkan kepada ghalibnya sahaja8221. PARA SAHABAT IMAM AL-SHAFI8217I Di antara para sahabat Imam Al-Shafi8217i yang terkenal di Al-Hijaz (Makkah dan Al-Madinah) ialah :- 1. Abu Bakar Al-Hamidi, 8216Abdullah bun Al-Zubair Al-Makki yang wafat pada tahun 219H. 2. Abu Wahid Musa bin 8216Ali Al-Jarud Al-Makki yang banyak menyalin kitab-kitab Al-Shafi8217i. Tidak diketahui tarikh wafatnya. 3. Abu Ishak Ibrahim bin Muhammad bin Al-8216Abbasi bin 8216Uthman bin Shafi 8216Al-Muttalibi yang wafat pada tahun 237H. 4. Abu Bakar Muhammad bin Idris yang tidak diketahui tarikh wafatnya. Sementara di Iraq pula kita menemui ramai para sahabat Imam Al-Shafi8217i yang terkenal, di antara mereka ialah :- 1. Abu 8216Abdullah Ahmad bin Hanbal, Imam Mazhab yang keempat. Beliau wafat pada tahun 241H. 2. Abu 8216Ali Al-Hasan bin Muhammad Al-Za8217farani yang wafat pada tahun 249H. 3. Abu Thaur Ibrahim bin Khalid Al-Kalbi yang wafat pada tahun 240H. 4. Al-Harith bin Suraij Al-Naqqal, Abu 8216Umar. Beliau wafat pada tahun 236H. 5. Abu 8216Ali Al-Husain bin 8216Ali Al-Karabisi yang wafat pada tahun 245H. 6. Abu 8216Abdul RahmanAhmad bin Yahya Al-Mutakallim. Tidak diketahui tarikh wafatnya. 7. Abu Zaid 8216Abdul Hamid bin Al-Walid Al-Misri yang wafat pada tahun 211H. 8. Al-Husain Al-Qallas. Tidak diketahui tarikh wafatnya. 9. 8216Abdul 8216Aziz bin Yahya Al-Kannani yang wafat pada tahun 240H. 10. 8216Ali bin 8216Abdullah Al-Mudaiyini. Di Mesir pula terdapat sebilangan tokoh ulama yang kesemua mereka adalah sahabat Imam Al-Shafi8217i, seperti :- 1. Abu Ibrahim Isma8217il bin Yahya bin 8216Amru bin Ishak Al-Mudhani yang wafat pada tahun 264H. 2. Abu Muhammad Al-Rabi8217 bin Sulaiman Al-Muradi yang wafat pada tahun 270H. 3. Abu Ya8217kub Yusuf bin Yahya Al-Misri Al-Buwaiti yang wafat pada tahun 232H. 4. Abu Najib Harmalah bin Yahya Al-Tajibi yang wafat pada tahun 243H. 5. Abu Musa Yunus bin 8216Abdul A8217la Al-Sadaghi yang wafat pada tahun 264H. 6. Abu 8216Abdullah Muhammad bin 8216Abdullah bin 8216Abdul Hakam Al-Misri yang wafat pada tahun 268H. 7. Al-Rabi8217 bin Sulaiman Al-Jizi yang wafat pada tahun 256H. Dari usaha gigih mereka, Mazhab Al-Shafi8217i tersebar dan berkembang luas di seluruh rantau Islam di zaman-zaman berikutnya. PERKEMBANGAN MAZHAB IMAM AL-SHAFI8217I Menurut Ibn Al-Subki bahawa Mazhab Al-Shafi8217I telah berkembang dan menjalar pengaruhnya di merata-rata tempat, di kota dan di desa, di seluruh rantau negara Islam. Pengikut-pengikutnya terdapat di Iraq dan kawasan-kawasan sekitarnya, di Naisabur, Khurasan, Muru, Syria, Mesir, Yaman, Hijaz, Iran dan di negara-negara timur lainnya hingga ke India dan sempadan negara China. Penyebaran yang sebegini meluas setidak-tidaknya membayangkan kepada kita sejauh mana kewibawaan peribadi Imam Al-Shafi8217i sebagai seorang tokoh ulama dan keunggulan Mazhabnya sebagai satu-satunya aliran fiqah yang mencabar aliran zamannya. IMAM AL-SHAFI8217I DAN KITABNYA Permulaan Mazhabnya Sebenarnya penulisan Imam Al-Shafi8217i secara umumnya mempunyai pertalian yang rapat dengan pembentukan Mazhabnya. Menurut Muhammad Abu Zahrah bahawa pembentukan Mazhabnya hanya bermula sejak sekembalinya dari kunjungan ke Baghdad pada tahun 186H. Sebelum itu Al-Shafi8217i adalah salah seorang pengikut Imam Malik yang sering mempertahankan pendapatnya dan juga pendapat fuqaha8217 Al-Madinah lainnya dari kecaman dan kritikan fuqaha8217 Ahl Al-Ra8217y. Sikapnya yang sebegini meyebabkan beliau terkenal dengan panggilan 8220Nasir Al-Hadith8221. Detik terawal Mazhabnya bermula apabila beliau membuka tempat pengajarannya (halqah) di Masjid Al-Haram. Usaha beliau dalam memperkembangkan Mazhabnya itu bolehlah dibahagikan kepada tiga peringkat :- 1. Peringkat Makkah (186 8211 195H) 2. Peringkat Baghdad (195 8211 197H) 3. Peringkat Mesir (199 8211 204H) Dalam setiap peringkat diatas beliau mempunyai ramai murid dan para pengikut yang telah menerima dan menyebar segala pendapat ijtihad dan juga hasil kajiannya. Memang agak sulit untuk menentukan apakah kitab pertama yang dihasilkan oleh Al-Shafi8217i dan di mana dan selanjutnya apakah kitab pertama yang dihasilkannya dalam Ilmu Fiqah dan di mana Kesulitan ini adalah berpunca dari tidak adanya keterangan yang jelas mengenai kedua-dua perkara tersebut. Pengembaraannya dari satu tempat ke satu tempat yang lain dan pulangnya semula ke tempat awalnya tambah menyulitkan lagi untuk kita menentukan di tempat mana beliau mulakan usaha penulisannya. Apa yang kita temui 8211 sesudah kita menyemak beberapa buah kitab lama dan baru yang menyentuh sejarah hidupnya, hanya beberapa tanda yang menunjukkan bahawa kitabnya 8220Al-Risalah8221 adalah ditulis atas permintaan 8216Abdul Rahman bin Mahdi, iaitu sebuah kitab di dalam Ilmu Usul, pun keterangan ini tidak juga menyebut apakah kitab ini merupakan hasil penulisannya yang pertama atau sebelumnya sudah ada kitab lain yang dihasilkannya. Di samping adanya pertelingkahan pendapat di kalangan 8216ulama berhubung dengan tempat di mana beliau menghasilkan penulisan kitabnya itu. Ada pendapat yang mengatakan bahawa beliau menulisnya sewaktu beliau berada di Makkah dan ada juga pendapat yang mengatakan bahawa beliau menulisnya ketika berada di Iraq. Kata Ahmad Muhammad Shakir. 8220Al-Shafi8217I telah mengarang beberapa buah kitab yang jumlahnya agak besar, sebahagiannya beliau sendiri yang menulisnya, lalu dibacakannya kepada orang ramai. Sebahagiannya pula beliau merencanakannya sahaja kepada para sahabatnya. Untuk mengira bilangan kitab-kitabnya itu memanglah sukar kerana sebahagian besarnya telahpun hilang. Kitab-kitab itu telah dihasilkan penulisannya ketika beliau berada di Makkah, di Baghdad dan di Mesir8221. Kalaulah keterangan di atas boleh dipertanggungjawabkan maka dapatlah kita membuat satu kesimpulan bahawa Al-Shafi8217i telah memulakan siri penulisannya sewaktu beliau di Makkah lagi, dan kemungkinan kitabnya yang pertama yang dihasilkannya ialah kitab 8220Al-Risalah8221. Al-Hujjah Dan Kitab-kitab Mazhab Qadim Di samping 8220Al-Risalah8221 terdapat sebuah kitab lagi yang sering disebut-sebut oleh para ulama sebagai sebuah kitab yang mengandungi fatwa Mazhab Qadimnya iaitu 8220Al-Hujjah8221. Pun keterangan mengenai kitab ini tidak menunjukkan bahawa ia adalah kitab pertama yang di tulis di dala bidang Ilmu Fiqah semasa beliau berada di Iraq, dan masa penulisannya pun tidak begitu jelas. Menurut beberapa keterangan, beliau menghasilkannya sewaktu beliau berpindah ke negara itu pada kali keduanya, iaitu di antara tahun-tahun 195 8211 197H. Bersama-sama 8220Al-Hujjah8221 itu terdapat beberapa buah kitab lain di dalam Ilmu Fiqah yang beliau hasilkan sendiri penulisannya atau beliau merencanakannya kepada para sahabatnya di Iraq, antaranya seperti kitab-kitab berikut :- 1. Al-Amali 2. Majma8217 al-Kafi 3. 8216Uyun al-Masa8217il 4. Al-Bahr al-Muhit 5. Kitab al-Sunan 6. Kitab al-Taharah 7. Kitab al-Solah 8. Kitab al-Zakah 9. Kitab al-Siam 10. Kitab al-Haj 11. Bitab al-I8217tikaf 12. Kitab al-Buyu8217 13. Kitab al-Rahn 14. Kitab al-Ijarah 15. Kitab al-Nikah 16. Kitab al-Talaq 17. Kitab al-Sadaq 18. Kitab al-Zihar 19. Kitab al-Ila8217 20. Kitab al-Li8217an 21. Kitab al-Jirahat 22. Kitab al-Hudud 23. Kitab al-Siyar 24. Kitab al-Qadaya 25. Kitab Qital ahl al-Baghyi 26. Kitab al-8216Itq dan lain-lain Setengah perawi pula telah menyebut bahwa kitab pertama yang dihasilkan oleh Al-Shafi8217i adalah di dalam bentuk jawaban dan perdebatan, iaitu satu penulisan yang dituju khas kepada fuqaha8217 ahl al-Ra8217y sebagai menjawab kecaman-kecaman mereka terhadap Malik dan fuqaha8217 Al-Madinah. Kenyataan mereka ini berdasarkan kepada riwayat Al-Buwaiti. 8220Kata Al-Shafi8217i. Ashab Al-Hadith (pengikut Imam Malik) telah berhimpun bersama-sama saya. Mereka telah meminta saya menulis satu jawaban terhadap kitab Abu Hanifah. Saya menjawab bahawa saya belum lagi mengetahui pendapat mereka, berilah peluang supaya dapat saya melihat kitab-kitab mereka. Lantas saya meminta supaya disalinkan kitab-kitab itu. Lalu disalin kitab-kitab Muhammad bin Al-Hasan untuk (bacaan) saya. Saya membacanya selama setahun sehingga saya dapat menghafazkan kesemuanya. Kemudian barulah saya menulis kitab saya di Baghdad. Kalaulah berdasarkan kepada keterangan di atas, maka kita pertama yang dihasilkan oleh Al-Shafi8217i semasa beliau di Iraq ialah sebuah kitab dalam bentuk jawaban dan perdebatan, dan cara penulisannya adalah sama dengan cara penulisan ahl al-Ra8217y. Ini juga menunjukkan bahawa masa penulisannya itu lebih awal dari masa penulisan kitab 8220Al-Risalah8221, iaitu di antara tahun-tahun 184 8211 186H. Method Penulisan Kitab-Kitab Qadim Berhubung dengan method penulisan kitab 8220Al-Hujjah8221 dan lain-lain belum dapat kita pastikan dengan yakin kerana sikap asalnya tida kita temui, kemungkinan masih lagi ada naskah asalnya dan kemungkinan juga ianya sudah hilang atau rosak dimakan zaman. Walaubagaimanapun ia tidak terkeluar 8211 ini hanya satu kemungkinan sahaja 8211 dari method penulisan zamannya yang dipengaruhi dengan aliran pertentangan mazhab-mazhab fuqaha8217 di dalam beberapa masalah, umpamanya pertentangan yang berlaku di antara mazhab beliau dengan Mazhab Hanafi da juga Mazhab Maliki. Keadaan ini dapat kita lihat dalam penulisan kitab 8220Al-Um8221 yang pada asalnya adalah kumpulan dari beberapa buah kitab Mazhab Qadimnya. Setiap kitab itu masing-masing membawa tajuknya yang tersendiri, kemudian kita itu pula dipecahkan kepada bab-bab kecil yang juga mempunyai tajuk-tajuk yang tersendiri. Di dalam setiap bab ini dimuatkan dengan segala macam masalah fiqah yang tunduk kepada tajuk besar iaitu tajuk bagi sesuatu kitab, umpamanya kitab 8220Al-Taharah8221, ia mengandungi tiga puluh tujuh tajuk bab kecil, kesemua kandungan bab-bab itu ada kaitannya dengan Kitab 8220Al-Taharah8221. Perawi Mazhab Qadim Ramai di antara para sahabatnya di Iraq yang meriwayat fatwa qadimnya, di antara mereka yang termasyhur hanya empat orang sahaja : 1. Abu Thaur, Ibrahim bin Khalid yang wafat pada tahun 240H. 2. Al-Za8217farani, Al-Hasan bin Muhammad bin Sabah yang wafat pada tahun 260H. 3. Al-Karabisi, Al-Husain bin 8216Ali bin Yazid, Abu 8216Ali yang wafat pada tahun 245H. 4. Ahmad bin Hanbal yang wafat pada tahun 241H. Menurut Al-Asnawi, Al-Shafi8217i adalah 8216ulama8217 pertama yang hasil penulisannya meliputi banyak bab di dalam Ilmu Fiqah. Perombakan Semula Kitab-kitab Qadim Perpindahan beliau ke Mesir pada tahun 199H menyebabkan berlakunya satu rombakan besar terhadap fatwa lamanya. Perombakan ini adalah berpuncak dari penemuan beliau dengan dalil-dalil baru yang belum ditemuinya selama ini, atau kerana beliau mendapati hadis-hadis yang sahih yang tidak sampai ke pengetahuannya ketika beliau menulis kitab-kitab qadimnya, atau kerana hadis-hadis itu terbukti sahihnya sewaktu beliau berada di Mesir sesudah kesahihannya selama ini tidak beliau ketahui. Lalu dengan kerana itu beliau telah menolak sebahagian besar fatwa lamanya dengan berdasarkan kepada prinsipnya. 8220Apabila ditemui sesebuah hadis yang sahih maka itulah Mazhab saya8221. Di dalam kitab 8220Manaqib Al-Shafi8217i8221, Al-Baihaqi telah menyentuh nama beberapa buah kitab lama (Mazhab Qadim) yang disemak semula oleh Al-Shafi8217i dan diubah sebahagian fatwanya, di antara kitab-kitab itu ialah :- 1. Al-Risalah 2. Kitab al-Siyam 3. Kitab al-Sadaq 4. Kitab al-Hudud 5. Kitab al-Rahn al-Saghir 6. Kitab al-Ijarah 7. Kitab al-Jana8217iz Menurut Al-Baihaqi lagi Al-shafi8217i telah menyuruh supaya dibakar kitab-kitab lamanya yang mana fatwa ijtihadnya telah diubah. Catatan Al-Baihaqi itu menunjukkan bahawa Al-Shafi8217i melarang para sahabatnya meriwayat pendapat-pendapat lamanya yang ditolak kepada orang ramai. Walaupun begitu kita masih menemui pendapat-pendapat itu berkecamuk di sana-sini di dalam kitab-kitab fuqaha8217 mazhabnya samada kitab-kitab yang ditulis fuqaha8217 yang terdahulu atau pun fuqaha8217 yang terkemudian. Kemungkinan hal ini berlaku dengan kerana kitab-kitab lamanya yang diriwayatkan oleh Al-Za8217farani, Al-Karabisi dan lain-lain sudah tersebar dengan luasnya di Iraq dan diketahui umum, terutamanya di kalangan ulama dan mereka yang menerima pendapat-pendapatnya itu tidak mengetahui larangan beliau itu. Para fuqaha8217 itu bukan sahaja mencatat pendapat-pendapat lamanya di dalam penulisan mereka, malah menurut Al-Nawawi ada di antara mereka yang berani mentarjihkan pendapat-pendapat itu apabila mereka mendapatinya disokong oleh hadis-hadis yang sahih. Pentarjihan mereka ini tidak pula dianggap menentangi kehendak Al-Shafi8217i, malahan itulah pendapat mazhabnya yang berdasarkan kepada prinsipnya. 8220Apabila ditemui sesebuah hadis yang sahih maka itulah mazhab saya8221. Tetapi apabila sesuatu pendapat lamanya itu tidak disokong oleh hadis yang sahih kita akan menemui dua sikap di kalangan fuqaha8217 Mazhab Al-Shafi8217i :- Pertamanya. Pendapat itu harus dipilih dan digunakan oleh seseorang mujtahid Mazhab Al-Shafi8217i atas dasar ia adalah pendapat Al-Shafi8217i yang tidak dimansuhkan olehnya, kerana seseorang mujtahid (seperti Al-Shafi8217i) apabila ia mengeluarkan pendapat barumya yang bercanggah dengan pendapat lamanya tidaklah bererti bahawa ia telah menarik pendapat pertamanya, bahkan di dalam masalah itu dianggap mempunyai dua pendapatnya. Keduanya. Tidak harus ia memilih pendapat lama itu. Inilah pendapat jumhur fuqaha8217 Mazhab Al-Shafi8217i kerana pendapat lama dan baru adalah dua pendapatnya yang bertentangan yang mustahil dapat diselaraskan kedua-duanya. Kitab-kitab Mazhab Jadid Di antara kitab-kitab yang beliau hasilkan penulisannya di Mesir atau beliau merencanakannya kepada para sahabatnya di sana ialah :- i. Al-Risalah. Kitab ini telah ditulis buat pertama kalinya sebelum beliau berpindah ke Mesir. ii. Beberapa buah kitab di dalam hukum-hukum furu8217 yang terkandung di dalam kitab 8220Al-Um8221, seperti :- a) Di dalam bab Taharah : 1. Kitab al-Wudu8217 2. Kitab al-Tayammum 3. Kitab al-Taharah 4. Kitab Masalah al-Mani 5. Kitab al-Haid B) Di dalam bab Solah : 6. Kitab Istiqbal al-Qiblah 7. Kitab al-Imamah 8. Kitab al-Jum8217ah 9. Kitab Solat al-Khauf 10. Kitab Solat al-8216Aidain 11. Kitab al-Khusuf 12. Kitab al-Istisqa8217 13. Kitab Solat al-Tatawu8217 14. Al-Hukm fi Tarik al-Solah 15. Kitab al-Jana8217iz 16. Kitab Ghasl al-Mayyit c) Di dalam bab Zakat : 17. Kitab al-Zakah 18. Kitab Zakat Mal al-Yatim 19. Kitab Zakat al-Fitr 20. Kitab Fard al-Zakah 21. Kitab Qasm al-Sadaqat d) Di dalam bab Siyam (Puasa) : 22. Kitab al-Siyam al-Kabir 23. Kitab Saum al-Tatawu8217 24. Kitab al-I8217tikaf e) Di dalam bab Haji : 25. Kitab al-Manasik al-Kabir 26. Mukhtasar al-Haj al-Kabir 27. Mukhtasar al-Haj al-Saghir f) Di dalam bab Mu8217amalat : 28. Kitab al-Buyu8217 29. Kitab al-Sarf 30. Kitab al-Salam 31. Kitab al-Rahn al-Kabir 32. Kitab al-Rahn al-Saghir 33. Kitab al-Taflis 34. Kitab al-Hajr wa Bulugh al-Saghir 35. Kitab al-Sulh 36. Kitab al-Istihqaq 37. Kitab al-Himalah wa al-Kafalah 38. Kitab al-Himalah wa al-Wakalah wa al-Sharikah 39. Kitab al-Iqrar wa al-Mawahib 40. Kitab al-Iqrar bi al-Hukm al-Zahir 41. Kitab al-Iqrar al-Akh bi Akhihi 42. Kitab al-8216Ariah 43. Kitab al-Ghasb 44. Kitab al-Shaf8217ah g) Di dalam bab Ijarat (Sewa-menyewa) : 45. Kitab al-Ijarah 46. Kitab al-Ausat fi al-Ijarah 47. Kitab al-Kara8217 wa al-Ijarat 48. Ikhtilaf al-Ajir wa al-Musta8217jir 49. Kitab Kara8217 al-Ard 50. Kara8217 al-Dawab 51. Kitab al-Muzara8217ah 52. Kitab al-Musaqah 53. Kitab al-Qirad 54. Kitab 8216Imarat al-Aradin wa Ihya8217 al-Mawat h) Di dalam bab 8216Ataya (Hadiah-menghadiah) : 55. Kitab al-Mawahib 56. Kitab al-Ahbas 57. Kitab al-8216Umra wa al-Ruqba i) Di dalam bab Wasaya (Wasiat) : 58. Kitab al-Wasiat li al-Warith 59. Kitab al-Wasaya fi al-8216Itq 60. Kitab Taghyir al-Wasiah 61. Kitab Sadaqat al-Hay8217an al-Mayyit 62. Kitab Wasiyat al-Hamil j) Di dalam bab Faraid dan lain-lain : 63. Kitab al-Mawarith 64. Kitab al-Wadi8217ah 65. Kitab al-Luqatah 66. Kitab al-Laqit k) Di dalam bab Nikah : 67. Kitab al-Ta8217rid bi al-Khitbah 68. Kitab Tahrim al-Jam8217i 69. Kitab al-Shighar 70. Kitab al-Sadaq 71. Kitab al-Walimah 72. Kitab al-Qism 73. Kitab Ibahat al-Talaq 74. Kitab al-Raj8217ah 75. Kitab al-Khulu8217 wa al-Nushuz 76. Kitab al-Ila8217 77. Kitab al-Zihar 78. Kitab al-Li8217an 79. Kitab al-8216Adad 80. Kitab al-Istibra8217 81. Kitab al-Rada8217 82. Kitab al-Nafaqat l) Di dalam bab Jirah (Jenayah) : 83. Kitab Jirah al-8216Amd 84. Kitab Jirah al-Khata8217 wa al-Diyat 85. Kitab Istidam al-Safinatain 86. Al-Jinayat 8216ala al-Janin 87. Al-Jinayat 8216ala al-Walad 88. Khata8217 al-Tabib 89. Jinayat al-Mu8217allim 90. Jinayat al-Baitar wa al-Hujjam 91. Kitab al-Qasamah 92. Saul al-Fuhl m) Di dalam bab Hudud : 93. Kitab al-Hudud 94. Kitab al-Qat8217u fi al-Sariqah 95. Qutta8217 al-Tariq 96. Sifat al-Nafy 97. Kitab al-Murtad al-Kabir 98. Kitab al-Murtad al-Saghir 99. Al-Hukm fi al-Sahir 100. Kitab Qital ahl al-Baghy n) Di dalam bab Siar dan Jihad : 101. Kitab al-Jizyah 102. Kitab al-Rad 8216ala Siyar al-Auza8217i 103. Kitab al-Rad 8216ala Siyar al-Waqidi 104. Kitab Qital al-Mushrikin 105. Kitab al-Asara wa al-Ghulul 106. Kitab al-Sabq wa al-Ramy 107. Kitab Qasm al-Fai8217 wa al-Ghanimah o) Di dalam bab At8217imah (Makan-makanan) : 108. Kitab al-Ta8217am wa al-Sharab 109. Kitab al-Dahaya al-Kabir 110. Kitab al-Dahaya al-Saghir 111. Kitab al-Said wa al-Dhabaih 112. Kitab Dhabaih Bani Israil 113. Kitab al-Ashribah p) Di dalam bab Qadaya (Kehakiman) : 114. Kitab Adab al-Qadi 115. Kitab al-Shahadat 116. Kitab al-Qada8217 bi al-Yamin ma8217a al-Shahid 117. Kitab al-Da8217wa wa al-Bayyinat 118. Kitab al-Aqdiah 119. Kitab al-Aiman wa al-Nudhur q) Di dalam bab 8216Itq (Pembebasan) dan lain-lain : 120. Kitab al-8216Itq 121. Kitab al-Qur8217ah 122. Kitab al-Bahirah wa al-Sa8217ibah 123. Kitab al-Wala8217 wa al-Half 124. Kitab al-Wala8217 al-Saghir 125. Kitab al-Mudabbir 126. Kitab al-Mukatab 127. Kitab 8216Itq Ummahat al-Aulad 128. Kitab al-Shurut Di samping kitab-kitab di atas ada lagi kitab-kitab lain yang disenaraikan oleh al-Baihaqi sebagai kitab-kitab usul, tetapi ia juga mengandungi hukum-hukum furu8217, seperti :- 1. Kitab Ikhtilaf al-Ahadith 2. Kitab Jima8217 al-Ilm 3. Kitab Ibtal al-Istihsan 4. Kitan Ahkam al-Qur8217an 5. Kitab Bayan Fard al-Lah, 8216Azza wa Jalla 6. Kitab Sifat al-Amr wa al-Nahy 7. Kitab Ikhtilaf Malik wa al-Shafi8217i 8. Kitab Ikhtilaf al-8216Iraqiyin 9. Kitab al-Rad 8216ala Muhammad bin al-Hasan 10. Kitab 8216Ali wa 8216Abdullah 11. Kitab Fada8217il Quraysh Ada sebuah lagi kitab al-Shafi8217i yang dihasilkannya dalam Ilmu Fiqah iaitu 8220al-Mabsut8221. Kitab ini diperkenalkan oleh al-Baihaqi dan beliau menamakannya dengan 8220al-Mukhtasar al-Kabir wa al-Manthurat8221, tetapi pada pendapat setengah ulama kemungkinan ia adalah kitab 8220al-Um Diposkan oleh Hamba Allah di 10.55


No comments:

Post a Comment